![]() |
Ilustrasi Gambar |
Teori struktural fungsional seringkali disebut sebagai perspektif
fungsionalisme, yang dicetuskan oleh Emile Durkheim. Teori ini mengemukakan
tentang keseimbangan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. keseimbangan
ini diperoleh karena masyarakat dianggap sebagai susunan organisme yang saling
berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kelemahan dari teori ini ialah tidak dapat menganalisa masyarakat dengan perubahan yang cepat, hanya bisa menganalisa perubahan yang perlahan.
Teori struktural fungsional melihat masyarakat sebagai
sebuah keseluruhan sistem yang bekerja untuk menciptakan tatanan dan stabilitas
sosial. Durkheim banyak mengkaji tentang tatanan sosial dan bagaimana
masyarakat dapat hidup harmonis. Fungsionalisme fokus pada struktur sosial yang
levelnya makro, berikut tokoh sosiologi yang mengkaji teori struktural fungsional,
yaitu Talcott Parsons dan Herbert Spencer.
Herbert Spencer
Herbert Spencer memperkenalkan pendekatan analogi organik dalam masyarakat,
Spencer mengilustrasikan masyarakat selayaknya tubuh manusia yakni masyarakat
dilihat seperti organ tubuh manusia yang saling berkaitan dan berhubungan satu
sama lain. Jika ada satu organ tubuh manusia yang tidak bekerja secara
semestinya, maka akan berpengaruh pada organ tubuh manusia yang lain, sehingga
mengakibatkan gangguan atau gejala di organ tubuh. Sebagai contoh, ketika Anda
sakit flu dan flu tersebut mengakibatkan hidung Anda tersumbat sehingga mengganggu
pernafasan Anda, bahkan menggangu anggota tubuh kita yang lainnya. Melihat hal
tersebut, apabila diibaratkan dengan organ tubuh, maka sama halnya dengan
keadaan yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Institusi atau lembaga sosial tidak
bekerja sebagai mestinya, maka akan mempengaruhi institusi atau lembaga
lainnya, bahkan mengakibatkan konflik atau gejala yang mengganggu keteraturan
dan ketentraman di masyarakat.
Berdasarkan fungsi, bahwa struktural fungsional institusi
dan lembaga sosial harus saling ketergantungan dan semua organ tidak dapat tergantikan.
Dan yang membedakan fungsionalis dengan struktur ialah dari sifatnya yang
dimana fungsionalis berifat dinamis, sedangkan struktur bersifat statis.
Talcott Parsons
Talcott Parsons
merupakan salah satu tokoh sosiologi yang beraliran fungsional struktural. Konstruk
teori Parsons dikenal dengan teori sistem dengan pandangan A.G.I.L. atau
Adaptation, Goal Attainment, Integration, dan Latency.
1.
Adaptation,
ialah suatu sistem harus dapat mengatasi suasana eksternal, lingkungan internal
serta lingkungan kebutuhan.
2.
Goal Attainment, ialah suatu sistem harus didefinisikan dan mencapai tujuan utama.
3. Integration, ialah suatu sistem harus mengatur inter-relasi antar berbagai bagian. Juga
harus mengatur hubungan antar berbagai fungsi imperatif (A.G.L)
4. Latency,
ialah suatu sistem harus saling melengkapi, dipelihara, dan memperbarui
motivasi individual dan pola budaya.
Parsons juga merumuskan empat jenis proses, sebagai
berikut:
1.
Proses
keseimbangan, meliputi proses dalam sistem sosial.
2.
Perubahan
struktural, mencakup perubahan fundamental dalam sistem.
3. Diferensiasi
struktural, perubahan satu sub-sistem tetapi tidak menyebabkan perubahan pada
sistem secara keseluruhan.
4.
Evolusi,
proses perkembangan masyarakat dari waktu ke waktu.
__________________________
Sumber:
Pertemuan tatap muka perkuliahan keenam mata kuliah Sosiologi Hukum oleh Bapak Abdul Rahman Hamid, SH., MH.
0 comments:
Posting Komentar